PINRANG, KOMPAS.com — Direktur Rumah Sakit Umum (RSUD)
Lasinrang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, dr Hasnah menyatakan,
saat tiba di RSUD Lasinrang, kondisi bayi Nurwahida sudah dalam kondisi
kepala terlepas dari badan. Bayi tersebut merupakan pasien rujukan dari
Puskesmas Desa Bungin.
"Memang kondisinya seperti itu. Saat tiba
di RSUD Lasinrang sini, kepala sudah keluar, sementara badan bayi masih
di dalam perut sang ibu," urai Direktur RSUD Lainrang, dr Hasnah,
melalui sambungan telepon, Jumat (27/9/2013).
Menurut dr Hasnah,
orangtua bayi malang tersebut masuk ke Puskesmas Bunging menggunakan
Jamkesmas dan dirujuk ke RSUD Lasinrang pada Kamis, 26 September sekitar
pukul 11 00 Wita. Bayi di perut sudah dalam posisi partum 1 jam 20 derajat (partum pukul 10.00 di Puskesmas Bunging). Ibu bayi mengalami distosia dengan usia kehamilan antara 28-29 minggu (6-7 Bulan).
Informasi
lain yang diperoleh selama kehamilan, Nurwahida, orangtua bayi malang
itu, hanya sekali melakukan pemeriksaan di puskesmas.
Secara
terpisah, Kepala Puskesmas Bungi dr Ni Nyoman Sidiarti, saat dihubungi
melalui telepon seluler, enggan berkomentar banyak. Dia hanya menyatakan
bahwa data terkait kelahiran bayi malang itu sedang diproses untuk
dilaporkan ke Dinas Kesehatan Pinrang.
"Sebaiknya datanya
diambil Senin lusa di Dinas Kesehatan, sebab bukan kewenangan kami untuk
memberikan keterangan," kata Ni Nyoman.
Diduga malapraktik
Diberitakan
sebelumnya, foto kepala dan tangan seorang bayi yang terlepas dari
badannya seusai persalinan oleh perawat dan dokter di Kabupaten Pinrang,
Sulawesi Selatan, beredar di masyarakat. Foto-foto yang beredar melalui
ponsel warga itu sangat meresahkan warga Kabupaten Pinrang.
"Mulai
kemarin foto-foto bayi terlepas kepala dan tangannya beredar. Hingga
kini keluarga korban masih enggan berkomentar," ujar Rasie, warga
Pinrang, sambil menunjukkan foto bayi malang tersebut.
Diduga,
bayi tersebut korban malapraktik saat persalinan. Salah seorang warga
yang mengaku kerabat orangtua bayi, Agustina, menjelaskan, bayi tersebut
dilahirkan dari saudaranya bernama Nurwahida. Awalnya, kata Agustina,
Nurwahida dirawat di Puskesmas Desa Bunging, Kabupaten Pinrang.
"Menurut
penuturan kemenakan saya, yakni Nurwahida, ibu dari bayi ini, awalnya
ia dirawat di Puskesmas Desa Bunging. Namun, pihak puskesmas merujuk ke
RSUD Lasinrang," ujar Agustina di RSUD Lasinrang sambil menunjukkan foto
bayi, Jumat (27/9/2013).
Agustina menuding adanya malapraktik
yang dilakukan tim medis RSUD Lasinrang dan puskesmas. Dia berharap
adanya kejelasan dari pihak rumah sakit atau puskesmas karena hingga
kini orangtua dan beberapa anggota keluarga belum melihat kondisi bayi
hingga dikebumikan.
Sementara itu, sejumlah wartawan media cetak
dan elektronik Kabupaten Pinrang mendatangi RSUD Lasinrang, Kelurahan
Maccara Walie, Kecamatan Watang Sawitto, Kabupaten Pinrang, untuk
memastikan kebenarannya.
Di RSUD Lasinrang, Nurwahida dan
suaminya, Hamsah, dikabarkan masih trauma, dan enggan keluar dari Ruang
Asoka RSUD Lasinrang, tempat ibu bayi dirawat. Hingga kini, sejumlah
wartawan masih kesulitan mewawancarai Nurwahida. Suasana RSUD Lasinrang
pun sepi dan tidak ada satu pun dokter yang bisa ditemui.
No comments:
Post a Comment