|
|
Style Rock Climbing
|
Mengenal Gaya didalam panjat tebing menyangkut metode
dan peralatan serta derajat petualangan dalam suatu pendakian. Petualangan
berarti tingkat ketidakpastian hasil yang akan dicapai. Gaya harus sesuai
dengan pendakian. Gaya yang berlebihan untuk tebing yang kecil, sebaik apapun
gaya tersebut akhirnya menjadi gaya yang buruk.
Mendaki secara alamiah dengan bantuan teknis terbatas
adalah gaya yang baik. Kita harus bekerja sama denga tebing, jangan memaksanya.
Kita dapat menggunakan point-point alamiah seperti batu, tanduk (horn), pohon,
atau pada batu yang terjepit didalam celah (Chockstone). Akhirnya kita sampai
pada pendakian sendiri, tanpa menggunakan tali, Maksudnya adalah menyesuaikan
gaya dengan pendakian dan kemampuan diri. Gaya yang baik adalah persesuaian
yang sempurna – penapakan dari dua sisi yang baik antara ambisi dan kemampuan.
Tidak ada pendakian yang sama. Standar yang baik
selalu dapat diterapkan dan juga memungkinkan penyelesaian menjadi kepribadian
masing-masing rute. Itulah prinsip pendakian pertama kita tadi. Prinsip
tersebut dapat membimbing kita dalam masalah gaya dan etika. Kita telah
memiliki standar minimum yang telah siap dan tersedia untuk dijadikan sasaran.
Penerimaan terhadap prinsip ini memungkinkan kita untuk meniadakan pertentangan
pendapat tentang gaya umum. Keuntungan lain adalah gaya dari pendakian pertama
adalah gaya yang layak, dan memberikan keuntungan psikologis kepada
pendaki-pendaki berikutnya bahwa rute tersebut, paling tidak, pernah dicoba.
Dengan menghargai orang-orang yang menyelesaikannya, dan memperlihatkan bahwa
kita paham akan nilainya, serta menganggap pendakian mereka sebagai suatu hasil
karya, maka pendakian meraka bukanlah sesuatu yang harus dikalahkan.
Dalam bukunya How to Rock Climb: Face Climbing, John
Long menguraikan dan membuat klasifikasi yang lebih sempit mengenai beberapa
gaya yang ada, di antaranya adalah :
- Onsight Free Solo : Istilah onsight berarti memanjat suatu jalur tanpa pernah mencoba dan juga belum pernah melihat orang lain memanjat dijalur tersebut. Jadi jalur tersebut dipanjat tanpa informasi apa-apa. Sedangkan solo berarti tanpa tali. Jadi onsight free solo berarti pemanjatan tali untuk pertama kali bagi seorang pemanjat tanpa informasi apa-apa.
- Free Solo : Pemanjatan suatu jalur tanpa menggunakan tali, tapi pernah mencoba walaupun belum hapal benar jalur tersebut.
- Worked Solo : Pemanjatan tanpa tali dengan sebelumnya pernah mencoba berkali-kali sampai benar-benar hapal mati seluruh bentuk permukaan tebing.
- Onsight Flash / Vue : Memanjat suatu jalur tanpa pernah mencobanya, melihat pemanjat lain dijalur yang sama, juga tak pernah mendapat informasi apa-apa. Memanjat dengan menggunakan tali sebagai perintis jalur (leader) dan memasangpengaman (running belay). Pemanjat juga tidak sekalipun jatuh dan tidak mengambil nafas/istirahat disepanjang jalur.
- Beta Flash : Pemanjatan tanpa mencoba dan melihat orang lain memanjat dijalur tersebut, namun telah mendapat informasi tentang jalur dan bagian-bagian sulitnya (crux). Pemanjat kemudian memanjatnya tanpa jatuh dan tanpa istirahat sepanjang jalur.
- Déjà vu : Seorang pemanjat sudah pernah memanjat suatu jalur sekian tahun sebelumnya dan gagal menuntaskannya. Setelah sekian tahun itu, dengan kemampuan memanjat yang lebih baik , ia kembali dengan hanya sedikit ingatan tentang jalur tersebut dan berhasil menuntaskan jalur pada percobaan pertama.
- Red Point : Memanjat suatu jalur yang telah dipelajari dengan sangat baik, tanpa jatuh dan memanjat sambil memasang pengaman sebagai perintis jalur.
- Pink Point : Sama dengan red point hanya semua pengaman telah dipasang pada tempatnya
- Brown Point : Ada beberapa macam untuk kategori ini, misalnya seorang pemanjat merintis suatu jalur, lalu jatuh dan menarik tali, kemudian meneruskan pemanjatan dari titik pengaman terakhir ia jatuh (hangdogging). Pemanjatan dengan top rope juga termasuk dalam kategori ini. Lalu ada lagi pemanjatan dengan bor pertama dipasang terlebih dahulu. Sebenarnya masih banyak lagi yang masuk dalam kategori ini. Seluruh kategori ini menceritakan berbagai taktik, strategi, atau trik untuk mempelajari sekaligus mencoba menuntaskan suatu jalur.
Setelah begitu banyak melihat gaya pemanjat dalam
menuntaskan jalur,kita dapat dapat membandingkan mana yang lebih sulit. Dengan
begitu dapat pula dibandingkan perbedaan kemampuan seorang pemanjat.
No comments:
Post a Comment